Apasih Peta itu? Pengertian dan Perkembangan Peta

Sebelum masuk ke pembahasan artikel ini. Izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, Saya Rafly Alfadhirahman NIM 08181062 Saya adalah Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Jadi Peta itu apasih? Menurut para Ahli gimana sih? Perkembangan dari masa ke masa gimana? dan apa kamu termasuk kalangan yang masih belum tau peta itu apa? Jadi diartikel ini saya akan menjelaskan pengertian Peta dan perkembangannya dari menurut Ahli tetapi menjadi mudah dipahami.

A. Peta
 Pengeretian Peta menurut ICA (Internasional Cartographic Assosiation) peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau bendabenda angkasa. Lalu pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius ptolomaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “ Atlas ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan, peta adalah :
 1. Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dengan skala
 2. Mengambarkan permukaan bumi yang diperkecil dengan skala diberi tulisan dan simbol 
 3. Gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil seperti penampakan yang terlihat dari atas. Penampakan tersebut digambarkan menggunakan symbol- simbol sebagai pengganti penampakan yang ada dipermukaan bumi. Selain itu, digunakan juga tulisan-tulisan sebagai keterangan tentang simbol-simbol tersebut. Dan pengertian Peta menurut Ahli :
❑ Maps are graphic representation of the
cultural and physical environment (Chen, 2010)
❑ Peta adalah sebuah alat peraga penyampaian
ide gambaran kenampakan bentuk muka
bumi (Sandy, 1986)
❑ Gambaran konvensional permukaan bumi
yang diperkecil dan kenampakannya dilihat
dari atas (Erwin Raisz)
❑ Peta merupakan gambaran posisi, elevasi dan
ciri suatu daerah (Schaum, 1985)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Peta itu adalah Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dengan sekala sebagai sebuah alat peraga penyampaian ide gambaran kenampakan muka bumi dengan menggunakan symbol-symbol dan tulisan-tulisan sebagai keterangan tentang symbol yang mewakili kenampakan bumi itu sendiri.
Lalu apa kaitan Peta dengan perwujudan data spasial???
                  Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
Jadi peta selain sebagai gambaran rupa bumi yang diperkecil dalam bidang datar dengan sistem proyeksi koordinat. Peta juga memiliki kaitan juga dengan perwujudan data spasial.

Selain pengertian peta yang sudah dibahas diatas. Peta dulu seperti apasih? Peta berkembang gak sih? 
Sejarah pembuatan peta di dunia bermula ketika para petualang masa lalu bila menjumpai orang di suatu tempat dan bertanya tentang arah jalan, biasanya orang tersebut segera menggores tanah dengan menggunakan sepotong kayu. Itulah awal dari sejarah pembuatan peta pertama di dunia. Akan tetapi, peta paling awal yang menggambarkan penampakan pada bidang datar dibuat oleh bangsa Babilonia sekitar 2.300 SM. Peta tertua tersebut berupa papan tulis batu berukuran kecil dari tanah liat. Peta tua lainnya dibuat oleh penduduk Pulau Marshall di kawasan Oseania. Peta ini berupa anyaman serabut rotan yang diatur sedemikian rupa untuk menunjukkan penempatan pulau.

Sejarah Pembuatan Peta

sejarah pembuatan peta di dunia
Sejarah pembuatan peta terus berlanjut ditunjang oleh ilmu hitung (matematika) dan ilmu-ilmu lain tumbuh dan berkembang. Rasa ingin tahu dan jarak capai yang ditempuh manusia semakin besar. Pengamatan dan pengukuran bumi secara sederhana mulai dilakukan sehingga muncul peta pertama yang menghadirkan dunia. Ilmuwan Yunani yang cukup berjasa memetakan dunia di antaranya Anaximander dan Eratosthenes. Sekitar tahun 150 SM, telah terbit peta dunia berbentuk kerucut yang telah menggunakan pengukuran yang agak cermat. Peta tersebut dibuat seorang ahli geografi ternama yang bernama Ptolemeus. Ia dianggap sebagai Bapak Kartografi.

Peta Dunia Pertama Karya Ptolemeus

peta karya ptolemeus

Pengetahuan pembuatan peta terus berkembang. Abad ke-15 sampai 17 merupakan era perpetaan. Para kartografer Belanda, Portugis, Spanyol, Italia, dan Jerman berjibaku memetakan wilayah-wilayah yang akan diarungi para petualang. Saat itu memang bangsa-bangsa di Eropa tengah berlomba mencari wilayah-wilayah baru untuk dikuasainya, terutama daerah penghasil rempah-rempah, seperti kepulauan Nusantara. Di Abad itu, banyak peta kuno dibuat kendati minumnya peralatan. Daya imajinasi kartografer memegang peranan penting sehingga penentuan arah utara dan selatan masih kacau balau, mata angin kadang terbalik, dan skala peta tidak proporsional (sebanding/seimbang). Meskipun demikian, peta-peta kuno saat itu memiliki mutu artistik (nilai seni) tingga serta kualitas percetakan dan pewarnaan yang cukup baik. Salah satu contoh peta kuno itu adalah peta Asia Tenggara buah karya Willem Blaeu, seorang kartografer Belanda seperti dibawah ini.
.


Pada abad ke-18 sampai dengan 19, Negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat mulai beramai-ramai memetakan negerinya. Di Eropa, Prancis memelopori survey topografi nasional sejak tahun 1793. Inggris, Spanyol, Austria, Swiss, dan Negara-negara lain segera mengikuti langkah Prancis. Begitu juga Amerika Serikat melakukan pemetaan secara besar-besaran di seluruh Negara bagiannya sejak tahun 1879. Negeri ini bahkan berhasil menyelenggarakan Kongres Geografi Internasional pada tahun 1891 yang menyepakati pemetaan ke seluruh dunia dengan skala 1: 1000.000.


Sepanjang abad ke-20 telah muncul upaya-upaya pembaharuan teknis dalam pemetaan. Pemotretan dari udara mulai dikembangkan secara ekstensif (menjangkau secara luas) selama Perang Dunia I dan II. Kemudian, pada tahun 1966, Amerika Serikat mampu meluncurkan satelit Pageos dan Satelit-satelit lain pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini diikuti oleh Uni Soviet. Melalui satelit-satelit tersebut berhasil dikirim foto video beberapa bagian muka bumi ke stasiun di bumi. Foto-foto itu lalu diubah menjadi peta yang lebih rinci dan akurat. 

Setelah mengetahui perkembangan peta dari masa kemasa pasti kalian sudah lebih memahami tentang peta. Adapun fungsi peta yang lain yaitu menunjukan lokasi yang biasa digambarkan dalam sebaran koordinat. Nah itu gimana tuh?

jadi Proyeksi Peta Merupakan teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasar berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi seminimal mungkin. Distorsi dapat dikurangi dengan membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian yang tidak terlalu luas dan menggunakan bidang datar. Berikut ini akan dijelaskan proyeksi peta yang sering digunakan terutama proyeksi dalam melakukan proses digitasi : 

1. Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) Salah satu proyeksi peta yang terkenal dan sering digunakan adalah UTM. Sebagai ciri hasil proyeksi UTM ini pada sebuah peta, yaitu terdapatnya garis lintang (Latitude) dan garis bujur (Longitude). Keuntungan Peta ini adalah menggunakan sistem koordinat global (seluruh dunia) sehingga apabila kita menggambarkan suatu daerah yang diketahui Latitude dan Longitude-nya maka apabila kita mau menggabungkan satu peta dengan peta yang lainnya tidak akan sulit. Berikut akan dijelaskan mengenai sistem proyeksi ini: Pada sistem proyeksi ini didefinisikan posisi horizontal dua dimensi (x,y)utm dengan menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan konform yang memotong bumi pada dua meridian standard. Seluruh permukaan bumi dalam sistem koordinat ini, dibagi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Setiap zone ini dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174°BB, zone 2 dari 174°BB hingga 168°BB, terus ke arah timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174°BT hingga 180°BT. Batas lintang di dalam sistem koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8° yang pembagiannya dimulai dari 80° LS ke arah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (tetapi huruf I dan O tidak digunakan). Jadi, bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan seterusnya 
Setiap zone UTM memiliki sistem koordinat sendiri dengan titik nol sejati pada perpotongan antara meridian sentralnya dengan ekuator. Dan, untuk menghindari koordinat negatif, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter. Untuk zone yang terletak di bagian selatan ekuator (LS), juga untuk menghindari koordinat negatif, ekuator diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000 meter. Sedangkan untuk zone yang terletak di bagian utara ekuator, ekuator tetap memiliki nilai ordinat 0 meter. Gambar 5. salah satu zone UTM Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, mulai dari meridian 90° BT hingga meridian 144° BT dengan batas paralel (lintang) 11° LS hingga 6°LU. Dengan demikian, wilayah Indonesia dimulai dari zone 46 (meridian sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian sentral 141° BT).

2. Non-Earth Proyeksi Non-Earth ini merupakan proyeksi yang menggunakan koordinat lokal.

Proyeksi ini biasanya digunakan untuk mendigitasi (map info) berupa suatu denah atau peta tersebut bersifat independen (hanya terdiri 1 lembar peta tersebut) .

Peta



SIG

Statis


Staris & Dinamis
Proses updating mahal

Proses updating murah
Kompleks


Fleksibel
•   Diskrit (lembar per lembar)

•          Kontinyu & yang perlu saja
Analisa   &
Modeling secara

Analisa  &  modeling  secara  langsung

langsung tidak mungkin


sangat mungkin
Menurunkan
(generate) data

•         Menurunkan (generate) data tidak perlu

interpretasi



interpretasi

Lalu peta memiliki karakteristik dan juga fungsi dalam media visualisasi produk perencanaan spasial
    Bedasarkan sifat ada dua yaitu umum dan khusus yaitu:
a.   Peta Umum
Peta umum biasanya bersifat umum dimana dapat menggambarkan permukaan bumi. Peta umum dibagi menjadi tiga sebagi berikut:
1)   Peta Topografi  
Adalah peta yang dapat menggambarkan kondisi kemiringan, kelerengan , perairan, kebudayaan, wujud permukaan bumi dan bersifat umum.
2)   Peta Korografi
Adalah peta yang bisa menggambarkan seluruh atau pun sebagian muka bumi yang            bersifat umum
3)   Peta Dunia
adalah peta permukaan Bumi yang dapat dibuat menggunakan berbagai proyeksi petaPeta Dunia dapat berupa peta politik maupun fisik. Tujuan utama peta politik adalah menunjukan batas teritorial; tujuan peta fisik adalah ntuk menampilkan fitur geografi seperti pegunungan, jenis tanah atau penggunaan tanah
b.       Peta Khusus (Tematik)
Adalah peta yang dapat bersifat khusus dimana hanya memiliki satu topik (bahasan) dan juga menampilkan informasi khusus.seperti peta batas administrative yang hanya menampilkan garis- garis batas administratif.
2.    Bedasarkan skala yang dibuat terbagi menjadi tiga yaitu:
a.       Skala Kecil
Meskipun kecil identik dengan sedikit namun, dalam peta skala kecil memiliki cakupan wilayah yang besar namun tidak terlalu detail seperti ,peta negera ataupun peta dunia dalam planologi biasanya di kenal RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) provinsi dan nasional
b.       Skala Sedang
Peta skala sedang memiliki ukuran skala 1: 10.000 sampai 1:100.000 dengan cakupan wilayah yang cukup besar seperti RTRW Kabupaten.
c.       Skala Besar
Peta skala besar berbanding terbalik dengan peta skala kecil yaitu kurang dari 1:10.000 wujud wilyah sangatlah detail dengan cakupan wilayah yang kecil sepertisite plan (rencan tapak) dan denah lokasi yang sering di jumpai.
3.    Bedasarkan bentuk terbagi menjadi dua sebagai berikut:
a.       Peta Foto
Adalah peta yang di hasilkan dari foto udara yang di ambil dari satelit yang mengorbit di luar bumi contohnya hasil foto udara dari Google Earth.
b.       Peta Garis
Adalah peta yang terdiri dari garis,titik,dan tulisan dengan adanya teks dan simbol-simbol untuk media informasi
Peta sendiri sangatlah penting untuk komunikasi visual dengan adanya unsur-unsur yang terdapat di dalam  peta seorang planner dapat memahami maksud dari peta tersebut dibuat. Jika tidak terdapat unsur-unsur peta sebagaimana fungsi peta yang dapat memberikan informasi di sebut peta buta. Unsur-unsur peta sebagai berikut:
1.       Judul Peta
Adalah identitas peta dimana yang akan menjadi fokus utama peta tersebut. Contohnya jika judul peta nya peta kabupaten maka informasi yang di dapat hanya sekitar kabupaten saja.
2.      Orientasi Peta
Adalah arah mata angina yang digunaka di dalam peta, Mayoritas peta menggunakan  arah angin utara
3.      Skala
Adalah sebuah perbandingan jarak antara di peta dengan jarak sebenarnya. Misalnya 1:1000 artinya setiap 1 cm di peta mewakili 1000 cm jarak sebenarnya. Jenis skala terbagi menjadi tiga yakni, skala numerik (angka), skala garis, dan skala kalimat.
4.     Lagenda
Berisi tentang keterangan symbol dalam sebuah peta.
5.      Lattering Tata Tulis
Adalah cara penulisan di peta contonya tegak atau miring sebuah huruf didalam sebuah peta.
6.      Garis koordinat
Adalah letak astronomi sebuah tempat yang berad di didalam peta.
7.     Sumber dan tahun pembuatan
Sumber pembuatan adalah darimana peta tersebut di buat dan data yang didalamnya. Tahun pembuatan adalah tahun peta tersebut di buat.
8.      Inset
Adalah gambar peta kecil yang menjelaskan peta utama.
9.      Garis Tepi
Batas wilyah yang menjadi fokus utama peta.
10.   Tata Warna dan simbol
Tata Warna adalah penyusunan warna yang ada di peta. Simbol  adalah lambang dari peta yang mempunyai keterangan.
B.   Visualisasi Produk Perencanaan
Produk perencanaan sebuah hasil perencanaan yang dapat di gunakan untuk merencanakan suatu wilayah. Produk perencanaan sendiri terbagi menjadi dua yaitu produk perencanaa spasial dan produk perencanaan non spasial.
1.       Produk perencanaan nonspasial
Produk perencanaan nonspasial lebih memokuskan kepada peraturan yang di tujukan untuk produk perencanaan spasial. Contohnya: UU No. 25 Tahun 2004 yang memuat RPJP,RPJM, dan RKPD.
2.      Produk perencanaan spasial
Lebih fokus terdahap kebijakan gambaran wilayahnya. Contohnya : UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang yang memuat RTRWN,RTRWP,RTRW Kabupaten, RDTRK, dan RTBL.
a.       RTRW Nasional
RTRW ini menjelaskan tentang tujuan,penataan ruang,dan kebijakan mencakup wilayah Negara. Visualsasi petanya biasanya berisi yang bersifat nasiaonal saja.





Peta RTRW Nasional
Sumber : BAPPENAS, 2008
b.       RTRW Provinsi
RTRW ini menjelaskan tentang tujuan,penataan ruang,dan kebijakan wilayah Provinsi sesuai RTRW Nasional tetapi detailnya berbeda karena cakupan wilayahnya hanya provinsi. Visualisasi petanya juga menambakah bagian bagian dari provinsi seperti batas–batas wilayah, kawasan yang strategis bagi provinsi,adanya zonasi,perizinan.
Peta RTRW Provinsi Kalimantan Timur
Sumber: BAPPEDA,2015
c.       RTRW Kabupaten
RTRW ini menjelaskan tentang tujuan,penataan ruang,dan kebijakan dengan wilayah Kabupten. Visualnya terlihat batas-batsa kecamatan ,skalanya 1:50.000 atau 1:25.000, dan lain-lain.
Peta RTRW Kota Balikpapan
Sumber: BAPPEDA, 2015
d.      RDTRK
RDTRK sangatlah detail dengan adanya zonasi karena untuk visualisasi spasial dalam pembangunan kota. Visualissasinya terliaht persil persil seperti bangunan dengan skala 1: 5.000
Peta Rencana Tata Pola Ruang
Sumber : BAPPEDA, 2015
e.        RTBL
Ini digunakan sebagai landasan rencana tata ruang diatas. Biasanya di sang petnya terdapat piramida warna yang menunjukkan apakah suatu wilayah bisa di bangun atau tidak.
Untuk membuat produk perencanaan dibutuhkan media informatif selain peta dalam mensosialisasikan kepada masyarakat agar masyakarat tahu tujuan dari rencana tersebut di buat dan di lakukan. Media infomatif terbebut adalah animasi,maket,poster, video dan WebGIS.
1.       Animasi Adalah gambar yang dapat bergerak dengan karakter yang cukup unik, sehingga orang orang yang melihatnya tertarik.
2.      Maket
Reprensentasi yang terbuat dari benda tiga dimensi dan memiliki skala.
3.      Poster
      Gambar dua dimensi yang memiliki desain khusus sehingga dapat menarik pembaca untuk melihat informasi yang ada di dalamnya.
4.     Video
Sebuah teknologi yang dapat menangkap hingga menata ulang gambar tiga dimensi yang sedang bergerak.
5.      WebGIS
Adalah sebuah web yang online berbasis GIS lewat internet.
Selain  media terdapat juga perangkat lunak yang dapat mendukung visualisasi produk perencanaan sebagi berikut:
1.       AutoCAD
Adalah perangkat lunak yang menghasilkan gambar tiga atau dua dimensi dengan format asli dwg.
2.      ArcGIS
ArcGIS hampir sama dengan autocad tetapi format aslinya mxd dan biasanya yang di gunakan adalah Arcmap.
3.      Sketch Up
Salah satu perangkat lunak desain yang memiliki visual tiga dimensi sederhana dan dikembangkan oleh perusahaan Google.
4.     CorelDRAW
CorelDRAW merupakat perangkat lunak aplikasi yang berbasis garis vector perangkt ini dapat juga mengedit gambar.

Sumber :
Astuty, Tri .2015. Geografi SMA Kelas 1,2,3. Jakarta : Vicosta Publishing
Puji, Y. Susi, dkk.2007. IPS Terpadu 1B. Jakarta : Erlangga
         Awaludin, Nur.2014. Geografi Information Systems with AcGIS 9.x. Jakarta: Andi
Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System,                       2003. Jakarta. P.T. Gramedia.
Ghozali, Achmad. 2018.  Dasar-Dasar Perpetaan. Balikpapan : Institut Teknologi Kalimantan.
Kurnia, Anwar. 2006. IPS Terpadu SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.
Mufidah, Nur Meita Indah. 2006. Pengantar GIS (Geographical Information System. Jakarta :                Ilmu komputer.com
Nurdin, Yuralis. 2006. PETA, ATLAS, dan GLOBE Makanan Pokok IPS Geografi. Palembang :                Widyaiswara Madya


Sekian penjelasan saya dalam blog kali ini. semoga bermaanfaat untuk kemudian hari

Komentar